Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Kukira “a” Ternyata “A”

Gambar
  Sore itu saya bengong dikit, tiba-tiba kepikiran ucapan guru waktu SD, SMP, dan SMA yang ditujukan ke saya dan ucapan itu sama-sama disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Saat SD , ada semacam ujian lisan namun diberikan studi kasus yang dijawab menggunakan penalaran. Seluruh siswa menyimak. Setelah saya jawab, Guru SD bilang: “wah, pinter juga kamu yah” (dalam hati berkata, padahal saya cuma ceplas ceplos aja). Waktu SMP , ada guru Bahasa Inggris yang suka bercanda dan melakukan hal-hal random. Suatu Ketika, saya diminta untuk maju kedepan menghadap teman-teman. Kemudian beliau merangkul saya sambil berkata: “Kalian lihat si Rahmat ini, menurut saya pas gede anak ini ganteng. Menurut kalian gimana?” (dalam hati ini yang paling mustahil dan malu banget coyy xixix :D). Waktu SMA , ada guru Fisika kalau saya tidak salah, yang berkata sambil menjuk ke saya: “Saya yakin kamu pasti sukses pas kuliah dan setelahnya” (saya melihat kebelakang agar tidak ke-GR-an, ternya...

Menikmati Rasa Sakit ..

Gambar
  Jalan yang dilaluinya berbeda dengan jalan kebanyakan dari mereka. Jalannya terasa lebih pedih dan menyakitkan. Orang yang melihat atau mendengar kisahnya akan berkata “Tidak mungkin” atau “Sulit dipercaya!”. Mereka tidak tahu bahwa para pejuang tersebut tidak memiliki alasan untuk berhenti/berputus asa. Sebut saja mereka sebagai “para pejuang”. Yang mungkin saja sedang memperjuangkan pendidikannya, memperjuangkan impiannya atau yang sekedar memperjuangkan sesuap nasi untuk mulut keluarga kecilnya, namun dengan suguhan keterbatasan dan rintangan. Seringkali mereka memperjuangkan itu dengan cucuran air mata, keringat dan darah. Darah, mungkin sedikit terkesan berlebihan untuk memaksudkan perjuangan yang teramat hebatnya. Namun tidak sedikit dari mereka yang memang harus berdarah-darah untuk berjuang. Padahal orang seperti mereka itu bisa saja rentan sekali untuk berpikir: “Tuhan itu tidak adil”, “Apakah pertolongan Tuhan itu nyata?” “Aku harus berhenti, dan mengubur...

Ilustrasi Konseptual dan Pemaknaan Khalayak

Gambar
Tulisan ini terinspirasi dari salah satu ilustrasi penulis dengan tema “ Don’t judge people based on social media ” yang menimbulkan perbedaan pemaknaan dari yang melihatnya. Tanggapan-tanggapan itu penulis dapatkan dari komentar di grub maupun media sosial penulis yang akan diikutsertakan dalam tulisan ini. Terimakasih atas tanggapan dan masukan mengenai ilustrasi ini. Penulis akan coba memberikan maksud yang sebenarnya dibalik ilustrasi tersebut dan akan coba membahasnya dengan membaginya menjadi beberapa poin. A.       Makna objek pada ilustrasi Ilustrasi tersebut termasuk ilustrasi konseptual, karena mengandung makna yang bisa diinterpretasikan sendiri oleh yang melihatnya. Seringkali ilustrasi tersebut memberikan makna tanpa ada keterangan teks didalamnya. Ilustrasi tersebut sengaja dikonsep dengan segala objek dan detail-detailnya. -     Pertama, pada ilustrasi tersebut, terlihat seseorang pria “Muslim” yang mengenakan atribut peci dan ...