Kukira “a” Ternyata “A”
Sore itu saya bengong dikit,
tiba-tiba kepikiran ucapan guru waktu SD, SMP, dan SMA yang ditujukan ke saya dan
ucapan itu sama-sama disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
Saat SD, ada semacam ujian
lisan namun diberikan studi kasus yang dijawab menggunakan penalaran. Seluruh
siswa menyimak. Setelah saya jawab, Guru SD bilang: “wah, pinter juga kamu yah”
(dalam hati berkata, padahal saya cuma ceplas ceplos aja).
Waktu SMP, ada guru Bahasa
Inggris yang suka bercanda dan melakukan hal-hal random. Suatu Ketika, saya
diminta untuk maju kedepan menghadap teman-teman. Kemudian beliau merangkul
saya sambil berkata: “Kalian lihat si Rahmat ini, menurut saya pas gede anak
ini ganteng. Menurut kalian gimana?” (dalam hati ini yang paling mustahil dan malu banget coyy xixix :D).
Waktu SMA, ada guru Fisika
kalau saya tidak salah, yang berkata sambil menjuk ke saya: “Saya yakin kamu
pasti sukses pas kuliah dan setelahnya” (saya melihat kebelakang agar tidak ke-GR-an,
ternyata hanya tembok yang dihiasi coretan sakral).
Sore itu saya jadi bengong
banyak, memikirkan bahwa sampai detik ini saya merasa tidak pintar, ganteng,
dan sukses. Ditemani oleh suara kucing yang meow meow meow meow, tapi bukan irama sedih yang
kayak di Instagram, lebih ke kucing Jantan yang caper manggil-manggil betina.
Tanpa maksud menghibur hati, saya
mulai untuk memahami makna lain yang mungkin lebih luas dari ucapan-ucapan guru
tersebut. Bahwa pintar, ganteng, dan sukses disini ga selamanya diukur dari
aspek materialistik atau duniawi. Kembali lagi pada judul: Kukira “a” (kecil), ternyata “A” (besar).
Pintar itu luas, saya dibilang
pintar, padahal saya lemah di Matematika dan rambut saya tidak botak depan
seperti Albert Einstein. Dan kita setuju bahwasanya semua orang itu pintar, hanya
saja pintarnya berbeda-beda. Tak mungkin memaksa ikan melompat, dan memaksa
tupai berenang pasti akan jatuh juga sepintar-pintarnya (apasih!). Meskipun
banyak orang yang menganggap bahwa indikasi orang pintar itu adalah yang bisa matematika
dan ilmu perdukunan. Teringat dulu dikasih wejangan oleh senior, “saat kuliah ga cukup pintar, tapi pintar-pintarlah” (btw
seniornya hamper di DO waktu itu wkwk)
Ganteng itu adalah istilah yang
merujuk kepada keindahan sesuatu. Persamaan katanya adalah tampan/cantik/rupawan/bagus/indah.
Ada orang yang ganteng wajahnya, tapi tidak dengan hatinya. Ada yang ganteng
hatinya, tapi tidak dengan wajahnya. Ada yang ganteng keduanya, namun apalah
daya, tetap dianggap tidak menarik bagi sebagian oknum wanita yang menambah
standar baru, yakni ganteng isi rekeningnya.
Teringat Quotes dari si Agus
"Fisik bisa diubah, materi bisa dicari. Tapi yang tulus tidak datang dua kali. Jeg menyala wi! Agus nih bos! Tamplig dong!"
Sukses itu banyak macamnya, ada
sukses dunia dan akhirat. Di dunia, sukses diartikan kaya raya, punya harta 300
Triliun dalam waktu 6.5 tahun, jadi anaknya Raffi Ahmad, punya barang mewah,
kerja yang bagus, Pendidikan yang tinggi, dll. Di akhirat, sukses diartikan
dapat masuk surga tanpa hisab, berkumpul dengan orang yang disayang, atau bertemu
Allah dan Rasul-Nya.
Maka saya berpikir, guru-guru saya tidak salah dalam berdoa dan memprediksi saya. Mereka melihat pondasi itu ada pada saat itu, dan pondasi itu akan menjadi bangunan yang lebih besar dikemudian hari kelak.
Akhirnya saya berpikir bahwa pintar yang dimaksud adalah
suatu saat saya mungkin akan pintar dalam mengambil keputusan atau pintar dalam
memberikan solusi dari setiap konflik. Ganteng yang dimaksud bukan wajah, tapi
ganteng hati, dengan gemar membantu orang lain dan menjauhi penyakit-penyakit
hati (Assek). Sedangkan sukses yang dimaksud adalah sukses dalam lingkup yang lebih
sederhana, seperti dapat membahagiakan orangtua, sukses menjalankan perintah
Allah, sukses lulus kuliah dan dapat mandiri dengan bekerja, yang dengan itu
menjadi bekal agar sukses juga di Akhirat (aamiin paling serius).
Fenomena ini biasa dikenal dalam
istilah Implikatur dan Pragmatik. Implikatur adalah makna atau pesan yang
tersirat yang terkandung dalam ungkapan lisan ataupun tulisan. Sedangkan Pragmatik
dapat diartikan sebagai suatu cabang ilmu bahasa yang mempelajari makna yang
dikehendaki oleh penutur.
Contoh percakapan:
Cwk: Kamu kenapa?
Cwk: gapapa
kok?
Padahal dirinya sedang tidak baik-baik saja dan butuh treatment khusus dari pasangannya. Serupa dengan Ketika ditanya mau makan apa, jawabannya terserah!
Contoh lainnya:
A: Kamu bisa
tutup pintu itu?
Sekilas seperti
bertanya kepada seseorang, apakah dia mampu atau tidak. Namun makna asli dari
si penutur adalah perintah untuk menutup pintu tersebut.
So, ketika ada suatu ucapan dari
seseorang, hal itu dapat langsung kita pahami secara langsung dan kadang butuh pemahaman yang tak tersirat langsung. Hal ini juga nantinya dapat menimbulkan misunderstanding.
Dalam Islam erat kaitannya dalam memahami suatu dalil itu berdasarkan tafsir dan penjelasan para Ulama’ agar tidak salah paham. Hal ini ingin menunjukkan juga bahwa hal-hal dalam syariat itu menggunakan pilihan bahasa yang indah dan mendalam. Sehingga butuh ilmu untuk memahaminya.
Contoh:
Ketika Rasulullah ditanya
mengenai siapakah orang yang cerdas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menjawab Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam
mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR.
Ibnu Majah).
Cerdas yang dimaksud bukan cerdas yang disepakati pada umumnya, karena banyak yang cerdas secara kognitif, namun hanya difokuskannya untuk mengejar dunia yang sebentar atau banyak yang kemudian menjadi atheis dan berakhir bunuh diri (naudzubillahi min dzalik).
Namun
orang yang cerdas disini adalah orang yang tahu persis tujuan hidupnya.
Kemudian mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi tujuan tersebut dengan
trik-trik yang telah terkandung dalam syariat.
Inilah tulisan terakhir dipenghujung
tahun 2024 ini. Semoga di tahun depan, kita dapat berubah menjadi lebih baik
dan semua harapan kita menjadi terwujud. Semoga bertambah juga kepintaran,
kegantengan, dan kesuksesan kita.
Sebagai penutup, mari kita ingat salah satu Quotes dari Kak Gem yang intinya adalah:
PAHAAMMB??
Assalamu’alaikum, See u and barakallahu fiikum.
Komentar
Posting Komentar