Kukira “a” Ternyata “A”

Gambar
  Sore itu saya bengong dikit, tiba-tiba kepikiran ucapan guru waktu SD, SMP, dan SMA yang ditujukan ke saya dan ucapan itu sama-sama disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Saat SD , ada semacam ujian lisan namun diberikan studi kasus yang dijawab menggunakan penalaran. Seluruh siswa menyimak. Setelah saya jawab, Guru SD bilang: “wah, pinter juga kamu yah” (dalam hati berkata, padahal saya cuma ceplas ceplos aja). Waktu SMP , ada guru Bahasa Inggris yang suka bercanda dan melakukan hal-hal random. Suatu Ketika, saya diminta untuk maju kedepan menghadap teman-teman. Kemudian beliau merangkul saya sambil berkata: “Kalian lihat si Rahmat ini, menurut saya pas gede anak ini ganteng. Menurut kalian gimana?” (dalam hati ini yang paling mustahil dan malu banget coyy xixix :D). Waktu SMA , ada guru Fisika kalau saya tidak salah, yang berkata sambil menjuk ke saya: “Saya yakin kamu pasti sukses pas kuliah dan setelahnya” (saya melihat kebelakang agar tidak ke-GR-an, ternya...

SELERA HUMOR: KECAKAPAN AGAR JADI CAKEP


Tulisan pertama di tahun 2024 kali ini bukan mau ngebahas mengenai “How to make a joke” tapi lebih ke sharing benefit kalau kita punya “Sense of Humor” berdasarkan pengalaman serta pengamatan pribadi. Percayalah, kalau kita bisa ngelucu atau ngehibur orang, maka secara tidak langsung akan memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan kita.

Tapi kita kan ga harus ngebahagiain orang lain?

Bener, tapi kalau saat kita berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain seneng dengan kita, bukankah itu adalah suatu kebaikan? Dan kita akan memiliki personal branding yang melekat di pandangan orang lain. Ibarat kalau ngeliat kita, orang tuh udah seneng duluan, karena kita tuh asik dan ga kaku-kaku amat. Dan kita ga perlu ngeluarin effort lebih untuk ngebahagian orang, kayak ngasih makanan atau uang ke orang. Cukup dengan kata-kata, kayak pejabat.

Terutama bagi kita seorang pekerja, maka ini akan jadi social skill untuk dapat membaur dengan cepat ke banyak partner kerja dengan berbagai macam latar belakangnya. Bagi pembicara didepan khalayak, seperti Ustadz, MC, Pemateri, Guru, Dokter, DISKOMINFO dan Wakil Presiden, maka itu akan jadi poin plus agar apa yang disampaikan tidak boring dan lebih menarik. Dan itu juga berlaku untuk segala jenis profesi dan berbagai macam lingkungan. Namun harus tetap memahami situasi dan kondisi.

Humor adalah salah satu softskill, jadi perlu dipelajari dan dilatih dulu. Ga ada tuh orang yang baru lahir udah lucu, paling cepat nunggu umur 2 bulan dulu, itupun kalau bisa jadi tukang bubur (baca: naik haji). Dan menurut saya ada 2 tipe orang yang memiliki kepekaan humor:

1. Lucu Karena Kocak

Orang tipe ini adalah orang yang memang dari pribadi dan karakternya udah lucu. Biasanya punya mimic wajah, suara dan pemilihan kata yang khas, dan semua itu dinilai lucu. Mereka seringkali lucu dengan gesture dan aksi yang spontan dan kadang mereka ga ngerasa ngelucu, jadi kayak natural. Tipe komediannya seperti pelawak-pelawak di Opera Van Java. Atau di tongkrongan kelas pas sekolah, kita pasti punya temen yang pribadinya begini.

2. Lucu Karena Ngejokes

Orang tipe ini adalah orang yang memang nyiapin jokes yang akan dilempar. Secara personal kadang orang dengan tipe ini tidak keliatan bahwa mereka punya selera humor. Bahkan cenderung seperti orang introvert, tidak meyakinkan, bahkan sedikit mirip spesies zombie.

Bagi pemula, mereka udah punya tuh, materi jokes dasar yang mereka hafal untuk kondisi tertentu. Misalnya pas ketemu teman lama, jokes mereka biasanya nanyain “kapan nikah?” atau “minjam dulu seratus”. itu ngga lucu sih, lebih ke “Kurang ajar” jatohnya.

Bagi yang udah expert, mereka harus bisa secepat mungkin untuk ngerubah bagian dari suatu obrolan atau kondisi tertentu, untuk dirubah jadi lucu pada waktu itu. Butuh pengalaman serta try and error untuk berada di posisi ini. Pada tipe ini, orang lain kadang akan mikir dulu sebelum tertawa atau akhirnye nemu lucunya. Seringkali sangkin rapi, keren, absurd, dan mindblowing jokes tersebut, orang tidak hanya tertawa, namun disertai tepuk tangan, atau bilang “iya juga ya”, “haha baru konek” "apasih" “Gokill", dll. Tipe ini kebanyakan dimiliki oleh komika stand up comedi-an. Dan mereka dengan tipe ini ga selalu bisa ngelucu di setiap kesempatan, karena ditentuin oleh kondisi dan moodnya.

Kedua tipe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung bagaimana selera humor penerima/pendengarnya. Orang yang di tipe 1 mungkin tidak menganggap lucu orang dengan humor tipe 2, begitupun sebaliknya. Namun kedua tipe itu tetap tidak akan lucu bagi orang yang depresi dan punya banyak masalah. Kedua tipe tersebut bisa digabungkan dan bisa ada pada diri sesorang yang memiliki kecerdasan lebih. Karena memang ada korelasi antara kecerdasan dengan humor berdasarkan penelitian1

Penulis sendiri mungkin termasuk yang berusaha pada tipe kedua, meski bukan ahli. Dahulu, penulis memiliki beberapa keinginan untuk diwujdkan. Dua diantaranya harus penulis urungkan. Ya karena ga kepengen ngelanjutin aja dan ada beberapa alasan pribadi tentunya. 

1. Kepengen jadi content creator cover lagu tapi dengan konsep unik dan beda. Dulu udah semangat belajar main gitar, sampai pada tahap ga perlu ngeliat chord suatu lagu, apapun lagunya. Baik lagu yang pernah didengar maupun yang baru beberapa detik didengar. Setiap hari nyanyi sampai hafal berapa juz lirik lagu. 

2. Kepengen jadi komika/stand up comedi-an. Dulu pas SMP, awal-awal ngeliat stand up comedy di Kompas TV, dan tertarik. Terus iseng-iseng nulis materi komedi sampai satu buku tulis merk KiKy. Tapi bukunya udah hilang. Pernah di follback salah satu content creator centang biru dengan genre komedi, setelah iseng-iseng DM, ternyata beliau adalah Manajemen Creative SUCI dan SUCA (SCTV dan Indosiar) dulu dan sekarang. Terus dia bilang kalau penulis mau ikutan, beliau yang turun tangan untuk menilai saat audisi, hehe.

Akhirnya kemampuan menyanyi dialihkan ke ngaji aja kayaknya yah (hehe sok iye syekalii) terus untuk kemampuan menulis tersebut penulis alihkan kepada pembuatan Essai dan buat tulisan random di HP. Paling sering itu daily diary, random thought/unpopular opinion, new insight, ngebreakdown karakter-prestasi-skill orang serta bagaimana sesuatu di alam semesta itu terjadi, ide baru yang sering ga dilakukan, dan karangan tulisan tentang suatu topik. Dan sedikit kemampuan humornya dipake untuk kerjaan, konten dll. Biar kelebihan yang dikasih Allah itu ga jadi sia-sia dan lebih bermanfaat.

Bagi orang muslim, maka kita akan dapati suri tauladan kita juga pernah bercanda semasa hidupnya2. Namun candaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu bersih dari segala macam kemashlahatan. Maka bagi kita yang mau bercanda, maka jangan sampai melewati batas, seperti berlebih-lebihan, menyakiti hati orang lain, menghina kekurangan fisik dan menjadikan agama sebagai objek serta bahan komedi3

Intinya ada kepuasan pribadi saat ngeliat seseorang atau kumpulan khalayak itu ketawa bahagia karena kita. Memang humor yang kita berikan tidak dapat mencairkan uang atau es batu, namun dapat mencairkan suasana. Apalagi banyak orang yang nyari pasangan yang punya selera humor, dengan catatan harus ganteng/cantik, hiiyaa,,

Kata orang-orang, kita harus memiliki sesuatu baru kita bisa membagikan sesuatu tersebut. Orang memiliki harta berlebih, bisa bersedekah. Orang yang punya jabatan kekuasaan, bisa menyelesaikan masalah dan membangun keadilan. Orang yang punya ilmu, bisa mengajarkannya. Dan orang yang bahagia, bisa berbagi kebahagiannya. Tapi fakta pahitnya adalah, orang yang berbagi tawa dan bahagia, dibalik itu belum tentu bahagia dan belum tentu ada yang menghiburnya :(

Mungkin next penulis akan buat tulisan mengenai "gimana cara ngebuat jokes bagi pemula untuk berbagai macam kondisi dan khalayak disertai contohnya" itupun kalau ada yang request/minat. 

Beberapa testimoni orang ke penulis:

- Ngelucu teruusss...
- Ngga nyangka, dulu kami mikirnya kalem, cool, dan berwibawa, rupanya aslinya bobrok gini
- jarang ngomong, tapi sekalinya ngomong beuhh, ngenak..
- Ngerii..

 dan beberapa komentar di konten yang dibumbuhi sedikit humor

 

Sampai ketemu di "tulisan random yang jarang dibuat kalaupun dibuat pas lagi gabut dan kalupun udah dibuat ga berharap ada yang baca" berikutnya...

 

Catatan kaki

1Humor dan Kecerdasan: https://sikula.id/post/korelasi-humor-kecerdasan

2Candaan Rasulullah: https://muslim.or.id/12146-bercanda-dan-tertawa-tidak-boleh.html#sdfootnote4sym

3Adab bercanda: https://almanhaj.or.id/6290-canda-menurut-sunnah-kriteria-dan-tujuannya.html

 

(RAD, 2024)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENTAL HEALTH DAN AGAMA: KONTRADIKTIF?

Kukira “a” Ternyata “A”