Postingan

Kukira “a” Ternyata “A”

Gambar
  Sore itu saya bengong dikit, tiba-tiba kepikiran ucapan guru waktu SD, SMP, dan SMA yang ditujukan ke saya dan ucapan itu sama-sama disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Saat SD , ada semacam ujian lisan namun diberikan studi kasus yang dijawab menggunakan penalaran. Seluruh siswa menyimak. Setelah saya jawab, Guru SD bilang: “wah, pinter juga kamu yah” (dalam hati berkata, padahal saya cuma ceplas ceplos aja). Waktu SMP , ada guru Bahasa Inggris yang suka bercanda dan melakukan hal-hal random. Suatu Ketika, saya diminta untuk maju kedepan menghadap teman-teman. Kemudian beliau merangkul saya sambil berkata: “Kalian lihat si Rahmat ini, menurut saya pas gede anak ini ganteng. Menurut kalian gimana?” (dalam hati ini yang paling mustahil dan malu banget coyy xixix :D). Waktu SMA , ada guru Fisika kalau saya tidak salah, yang berkata sambil menjuk ke saya: “Saya yakin kamu pasti sukses pas kuliah dan setelahnya” (saya melihat kebelakang agar tidak ke-GR-an, ternya...

PENGINGAT DARI SI AAT

Gambar
Aat adalah nama salah seorang pemuda yang mungkin patut dicemburui dan dicontoh pada saat ini. Dia memiliki kekurangan akal dan fisik, tidak seperti pada orang normal lainnya. Dia sulit untuk berbicara, kendatipun berbicara, sulit untuk dipahami. Tubuhnya tak bertumbuh kembang layaknya orang yang sedang menuju dewasa, sehingga penulis sempat terkecoh setelah mengetahui bahwa usianya lebih tua dari penulis. Dirinya tidak bisa melanjutkan sekolah, karena keterbatasannya tersebut. Apakah kekurangan seperti itu yang perlu   dicontohi? Tentunya bukan.. Aat tinggal di salah satu desa, yang disana dia tidak memiliki teman sebaya dalam kesehariannya. Hanya ada Kakeknya, yang senantiasa mengurus dan menemaninya. Secara sekilas tiada yang istimewa dari diri seorang Aat. Sampai kita melihat dan menyadari beberapa hal yang istimewa dari sosoknya. Setiap hari, Aat selalu hadir ke Masjid sebelum waktu shalat, dan itu lima waktu sehari semalam, every single day . Setiap masuk waktu shal...

MENTAL HEALTH DAN AGAMA: KONTRADIKTIF?

Gambar
  Dulu penulis pernah sepaham, bahwa jangan bawa-bawa agama sebagai solusi dari masalah mental health seseorang.. jangan sarankan apapun berkaitan dengan agama, dan jangan salahkan iman plus ibadahnya. Apalagi mereka mengklaim bahwa mereka masih melaksanakan ritual ibadah, tapi tetap mengalami masalah mental health. Saat itu penulis berfikir ada benarnya, karena orang yang memiliki masalah mental pada saat itu hanya butuh ketenangan. Bukan ceramah apalagi ibadah. Apalagi khawatir kalau dia malah mikir "aku udah rajin ibadah, tapi kok malah makin begini? Kok Allah ga adil" dan kemudian membawanya semakin jauh dari Allah, naudzubillah min dzalik ..   Pokoknya ga ada kaitan dengan agama deh. Kemudian beberapa waktu berselang, muncul beberapa pertanyaan dalam benak penulis: 1. Apa kira-kira penyebab penyakit ini dalam pandangan islam? Apakah penyebab dan solusi dari islam ternyata tidak selaras dengan ranah psikologi? 2. Apakah islam ada ngebahas tentang solusi ini ...

SELERA HUMOR: KECAKAPAN AGAR JADI CAKEP

Gambar
Tulisan pertama di tahun 2024 kali ini bukan mau ngebahas mengenai “ How to make a joke ” tapi lebih ke sharing benefit kalau kita punya “ Sense of Humor ” berdasarkan pengalaman serta pengamatan pribadi. Percayalah, kalau kita bisa ngelucu atau ngehibur orang, maka secara tidak langsung akan memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan kita. Tapi kita kan ga harus ngebahagiain orang lain? Bener, tapi kalau saat kita berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain seneng dengan kita, bukankah itu adalah suatu kebaikan? Dan kita akan memiliki personal branding yang melekat di pandangan orang lain. Ibarat kalau ngeliat kita, orang tuh udah seneng duluan, karena kita tuh asik dan ga kaku-kaku amat. Dan kita ga perlu ngeluarin effort lebih untuk ngebahagian orang, kayak ngasih makanan atau uang ke orang. Cukup dengan kata-kata, kayak pejabat. Terutama bagi kita seorang pekerja, maka ini akan jadi social skill untuk dapat membaur dengan cepat ke banyak partner kerja dengan ...