Kukira “a” Ternyata “A”

Gambar
  Sore itu saya bengong dikit, tiba-tiba kepikiran ucapan guru waktu SD, SMP, dan SMA yang ditujukan ke saya dan ucapan itu sama-sama disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Saat SD , ada semacam ujian lisan namun diberikan studi kasus yang dijawab menggunakan penalaran. Seluruh siswa menyimak. Setelah saya jawab, Guru SD bilang: “wah, pinter juga kamu yah” (dalam hati berkata, padahal saya cuma ceplas ceplos aja). Waktu SMP , ada guru Bahasa Inggris yang suka bercanda dan melakukan hal-hal random. Suatu Ketika, saya diminta untuk maju kedepan menghadap teman-teman. Kemudian beliau merangkul saya sambil berkata: “Kalian lihat si Rahmat ini, menurut saya pas gede anak ini ganteng. Menurut kalian gimana?” (dalam hati ini yang paling mustahil dan malu banget coyy xixix :D). Waktu SMA , ada guru Fisika kalau saya tidak salah, yang berkata sambil menjuk ke saya: “Saya yakin kamu pasti sukses pas kuliah dan setelahnya” (saya melihat kebelakang agar tidak ke-GR-an, ternya...

Benarkah Orang Dalam Adalah "Koentji" Kemudahan Segala Urusan?

 

#P11

 Ada yang mengatakan bahwa kunci kesuksesan adalah dengan berdoa, berusaha, dan orang dalam. Giring Nidji juga pernah berkata, “orang dalam adalah koentji, untuk kita menaklukkan dunia.” Terus ada istilah “The Power of Orang Dalam(People In)”. Jadi memang sejauh ini benar adanya, orang dalam dapat mempermudah kita dalam segala urusan.

Contoh ketika kita sedang melamar pekerjaan di satu perusahaan, dan disitu ada dua pelamar. Orang tersebut adalah anda dan orang lain. Sedangkan calon karyawan yang akan dibutuhkan bekerja disitu hanya satu orang. Kemudian setelah tahap interview, anda diberitahu bahwa orang lain tersebut punya orang dalam di perusahaan tersebut. Anda pastinya cemas, meski kita udah punya skill yang kita anggap hebat dan patut dibanggakan, convert file Word ke PDF misalnya. Namun kecemasan itu hilang ketika anda melihat dia interview menggunakan sandal jepit, dan anda menggunakan sepatu, sepatu jogging. Terus setelah hasil pengumuman keluar, ternyata dia diterima, sedangkan anda tidak. Anda sedih dan mencoba mengevaluasi kurangnya dimana sambil memutar playlist Iwan Fals - Sarjana Muda. Dan ternyata eh tirnyiti perusahaan tersebut adalah benar punya bapaknya. Dan anda tambah sedih part 2 next video yah. Tapi kok harus pakai buka loker dan pakai prosedur segala ya kalau memang udah pasti di acc. Anaknya pasti pas nyusun skripsi semangat tuh, karena setelah ini dia ga mikirin kerja. Langsung sat set sat set.

 

Itu hanya satu contoh, ada banyak urusan lainnya yang menjadi mudah ketika memiliki orang dalam. Dan itu salah satu privilege yang membuat kita berbeda dari yang lainnya. Dalam hal merekrut pekerjaan, perusahaan besar sampai bidang politik masih memberlakukan hal seperti ini. Orang dalam bisa saja dari keluarga, teman, atau kenalan lainnya. Dalam kelancaran urusan administrasi pun demikian, mengurus KTP misalnya. Orang dalam memang melakukan itu karena adanya unsur kepercayaan dan kekeluargaan. Orang dalam pastinya sudah kenal dengan kita misalnya dan merasa kita cocok untuk dibantunya. Daripada nyari orang lain, lebih baik ngebantu yang udah dikenal. Apalagi dia punya hutang jasa. Untuk yang orang dalamnya karena adanya ikatan kekeluargaan, ini kadang agak gimana dan kadang terlalu memaksa. Tapi itu tetap hak dia sih. Misalnya sepupunya yang lulusan sarjana bidang tari, direkrut di perusahaan Pertambangan. Tapi bisa aja sih kalau jadi OB (jangan dibalik) atau cuci piring, sekaligus buatin Extra Joss/Kukubimanya kuli tambang. 

Atau kita bisa saja jadi orang dalam suatu saat nanti. Mungkin anda juga suatu saat seperti itu, ketika teman anda tiba-tiba menelpon mau masuk ke kantor anda, maka acc kan lah. Karena diluar dia sedang kehujanan, jadi anda yang didalam tolong bukain pintu kantor anda woii. Maksudnya memang ketika kita jadi orang dalam, pasti kita akan membantu saudara atau orang yang kita kenal. Namun untuk kita yang tidak memiliki orang dalam, jangan khawatir. Terus percaya diri, asah kemampuan diri, perbanyak relasi dan berani mencoba.  Tidak harus memiliki orang dalam untuk mencapai suatu tujuan. Dan ga semua orang dalam menguntungkan bagi kita. Buktinya ketika anda kebelet BAB dan ada “orang, dalam” kamar mandi yang tak kunjung keluar. Sedangkan bayi mungil kuning anda sudah keluar.  

_____

RAD (24/02/22)

 

*Tulisan di blog ini mungkin hanya sekedar bualan semata. Jangan dibaca atau dibaca serius. Jangan dikutip untuk skripsi. Untuk yang membaca sampai akhir, kenapa anda bisa melakukan hal demikian? sayangi waktu anda, perbanyak baca Qur'an. Sampai ketemu di tulisan berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kukira “a” Ternyata “A”

MENTAL HEALTH DAN AGAMA: KONTRADIKTIF?

SELERA HUMOR: KECAKAPAN AGAR JADI CAKEP