Kukira “a” Ternyata “A”

Gambar
  Sore itu saya bengong dikit, tiba-tiba kepikiran ucapan guru waktu SD, SMP, dan SMA yang ditujukan ke saya dan ucapan itu sama-sama disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Saat SD , ada semacam ujian lisan namun diberikan studi kasus yang dijawab menggunakan penalaran. Seluruh siswa menyimak. Setelah saya jawab, Guru SD bilang: “wah, pinter juga kamu yah” (dalam hati berkata, padahal saya cuma ceplas ceplos aja). Waktu SMP , ada guru Bahasa Inggris yang suka bercanda dan melakukan hal-hal random. Suatu Ketika, saya diminta untuk maju kedepan menghadap teman-teman. Kemudian beliau merangkul saya sambil berkata: “Kalian lihat si Rahmat ini, menurut saya pas gede anak ini ganteng. Menurut kalian gimana?” (dalam hati ini yang paling mustahil dan malu banget coyy xixix :D). Waktu SMA , ada guru Fisika kalau saya tidak salah, yang berkata sambil menjuk ke saya: “Saya yakin kamu pasti sukses pas kuliah dan setelahnya” (saya melihat kebelakang agar tidak ke-GR-an, ternya...

Boomerang Kebaikan

Malam ini seperti biasanya, ngebantu untuk mengisi tausyiah sekaligus menjadi imam di salah satu masjid/mushollah. Ternyata tidak seperti biasanya, mushollahnya cukup jauh dan akses jalannya itu curam, ekstreme, dan sangat sepi. Sehingga sempet ragu, ni bener ngga informasi alamatnya, soalnya ga ke detect gmaps juga.

Setelah ditelusuri, kurleb 3x mau kebanting dari motor karena jalannya kayak bubur, soalnya habis hujan juga. Akhirnya mulai kelihatanlah si mushollah itu dibawah penurunan yang sangat ekstrim dgn kondisi jalan yang licin seperti itu.. saat itu udh mikir "Ini motor nanti bisa naik lagi ga ya? jangan² ga bisa balik nih!"

Dan klimaksnya terjadi saat sudah semakin mendekati mushollah.. Motor tiba² mati, sandal putus, dan hampir cosplay Rossi pas belokan..

Saat motor sudah diparkirkan di mushollah, motor coba dihidupkan namun tetap tidak menyala. Pas itu mikir, "yaudah entaran aja dah.. urusan nanti. Memang udah ditakdirkan motornya mati pas sampai disini, bukan pas mau berangkat tadi"

Singkat cerita shalat tarawih pun sudah usai.. tanpa ada sedikit kekhawatiran "bagaimana nanti pulangnya? itu motor apa kabar?"

Semua itu teralihkan dari bocil² yang minta tanda tangan, yang lain disampaikan lain pula yang ditulis di buku.. Kemudian setelah asyiknya ngobrol dengan ibu² dan bapak² jamaah yang ramah².. Menariknya mushollah itu ternyata kecil dan sangat sederhana, jamaahnya hanya sekitar 10an orang, sudah termasuk remaja dan anak-anak.

Sejenak terbayang kerinduan akan suasana tarawih di kampung, karena dulu pas kuliah baru bisa balik pas lebaran ;(

Kemudian karena khawatir terlalu larut malam, izin pamitlah kepada para jamaah mushollah.. dan mencoba menghidupkan motor dengan penuh harapan..

Akhirnya setelah beberapa kali percobaan Alhamdulillah hiduplah si motor.. kemudian MasyaAllah para jamaah membantu mendorong sampai ke atas tanjakan karena jalannya licin sehingga bannya ngegasing.. tidak tahu apakah jamaah yang dibelakang terkena cipratannya. Yang jelas pura² tidak tahu saja.. Setelah itu para remaja tadi membantu mengawal perjalanan sampai ketemu jalan besar. 

Saat di mushollah sudah ditahan tahan nih, kekaguman dan keharuan kondisi tadi. Baik karena para remaja yang dijaman sekarang masih aktif mengambil peran untuk mengidupkan program mushollah, kemudian para jamaah perantauan yang saling bertukar cerita dan tawa, kemudian kebaikan mereka sampai membantu mendorong dan mengawal perjalanan.

Entah kenapa dari dulu sampai sekarang selalu haru kalau ngeliat anak muda, orang yang sudah sangat tua, atau anak² suka rajin ibadah di masjid. 

Akhirnya beberapa tetes air mata haru itu pun pecah saat diperjalanan menuju pulang.. ;( 

Sampai ketemu lagi di lain waktu, semoga!

------------

Itu merupakan kisah yang mungkin paling berkesan pada Ramadhan tahun ini. Karena kalau yang paling sedih adalah berpisah dengan Ramadhan itu sendiri..

Hikmah yang bisa diambil adalah bahwa kebaikan akan kembali lagi kepada kita, baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu kedepan. Baik dengan kebaikan serupa, maupun bentuk kebaikan lainnya. Begitupun mungkin yang berlaku juga dengan keburukan.

Banyak sekali kisah indah lainnya mengenai kebaikan seseorang yang setelah berpuluh tahun kemudian ternyata baru kembali lagi kepada oran tersebut. Sebenarnya tanpa mengharap kembali pun tidak ada salahnya. Melupakan kebaikan, namun tetap saja kebaikan itu tidak akan lupa dengan si pelakunya..

Untuk itu teruslah berbuat baik sebisa mungkin pada hidup yang hanya sebentar ini. Tinggalkanlah kesan yang indah kepada orang lain..

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. 

- QS. Al-Isra' Ayat 7

------

Tulisan pengalaman pribadi tanpa menggunakan subjek "saya/aku"

Terimakasih sudah baca, hey para orang² rehan (baca: baik)

----

Next: 

(1) Pengalaman Menarik Ngomong ke Orang Random yang baru dikenal..

(2) Ngebuktiin: The Power Of Jokes

dst..

----

(RAD, 2023)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELERA HUMOR: KECAKAPAN AGAR JADI CAKEP

MENTAL HEALTH DAN AGAMA: KONTRADIKTIF?

Kukira “a” Ternyata “A”